Friday, July 24, 2009

Persija Tak Mau Jor-joran Pemain

Persija Jakarta melakukan perombakan besar menyongsong musim kompetisi 2009/2010. Salah satunya adalah rasionalisasi kontrak pemain. Praktik jor-joran pemain bintang yang dilakukan sejumlah klub, hampir pasti tidak akan terjadi di Persija.

Harga tertinggi yang ditawarkan Persija Jaya adalah Rp 1,3 miliar. Itupun tak seluruhnya diberikan kepada pemain. Tapi, sebagian diberikan sebagai reward prestasi sampai setengah musim kompetisi.

Hingga kemarin Persija Jakarta masih terus mencari format tim ideal. Namun, Direktur Teknik Persija Zulfikar Utama memastikan tak akan menggandeng striker Aliyudin dan bek kanan Ismed Sofyan. Bahkan, tak menutup kemungkinan penyerang andalan Bambang Pamungkas pun bakal dilepas.

''Bepe (sapaan karib Bambang Pamungkas, Red) dan Aliyudin memang ikon di Persija. Tapi, kontribusi mereka tak sepadan dengan pengeluaran yang kami berikan selama ini,'' ujar Zulfikar.

Untuk seorang Bambang, Persija harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Penyerang asal Semarang itu dikontrak Rp 1,375 miliar. Itu menjadikan Bambang sebagai pemain paling mahal di Indonesia.

Sejatinya, pencapaian Bambang tak jelek-jelek amat. Dia mencetak 19 gol dan berada di peringkat kelima top scorer. Striker andalan timnas Indonesia itu juga masih menjadi yang tersubur di Persija.

''Kami akan terus bernegosiasi. Kami masih bisa memberikan gaji sama, tapi melihat penampilannya nanti. Kalau bagus akan kami berikan utuh. Tapi kalau tidak ya tidak saja,'' kata Zulfikar. Sebab, dengan dana sebesar itu bisa untuk memboyong tiga pemain asing.

Dengan banyaknya pemain senior yang dilepas, beberapa nama masuk bidikan Persija untuk menghadapi musim depan. Di antaranya Oktavianus Maniani dari PSMS Medan dan kiper timnas Singapura Lionel Lewis. Mereka juga berencana mendatangkan dua pemain muda dari Portugal. Persija menyiapkan dana Rp 13 miliar untuk berburu pemain.

Macan Kemayoran akan menggunakan 60 persen pemain muda dan 40 pemain baru yang lebih profesional. ''Musim lalu sudah terlalu menghamburkan dana. Akibatnya, di akhir musim kami kelimpungan sendiri,'' kata Zulfikar.

Untuk pelatih, Persija telah mendapatkan Alberto Rafael Gomez asal Portugal. Sebelum itu Persija juga membidik mantan pelatih timnas Indonesia Ivan Kolev. Namun, pelatih asal Bulgaria tersebut mematok banderol terlalu mahal. Untuk Gomez, Persija mengeluarkan dana lebih kecil dibandingkan saat mengontrak pelatih Danurwindo musim lalu.

Meski demikian, tugas Gomez tidak mudah. Selain menangani tim utama, dia diharapkan bisa menularkan ilmu kepada para pelatih 30 klub amatir di bawah payung Persija

No comments:

Post a Comment